ETNOMATEMATIKA DALAM TARI BALI DITINJAU DARI KLASIFIKASI TARI BALI

L. Intan Puspa Dewi, I.G.N. Yudi Hartawan, I.N. Sukajaya

Abstract


 

Abstrak

Pada penelitian sudah dilakukan pengkajian etnomatematika terhadap tari Bali ditinjau dalam klasifikasi tari Bali. Terdapat tiga klasifikasi tari Bali yaitu tari wali (sakral), tari bebali (upacara), dan tari balih-balihan (hiburan). Dari ketiga klasifikasi tari, akan diteliti dua klasifikasi yaitu tari wali (sakral) dan tari balih-balihan (hiburan). Pada tari wali (sakral) yang dikaji adalah tari Rejang Dewa, tari Rejang Renteng, dan tari Rejang Sari. Pada tari balih-balihan (hiburan) yang dikaji adalah tari Puspanjali, tari Pendet, dan tari Sekar Jagat. Fokus penelitian terletak pada gerakan tari dari unsur pemeson, pengawak, pengecet, dan pekaad. Dalam tari Bali terdapat unsur matematika yaitu basis bilangan dan transformasi geometri yang diimplementasikan pada gerakan tari. Setelah diteliti ditemukan pola umum dalam masing-masing tarian dan pola khusus dalam klasifikasi tari Bali (tari wali dan tari balih-balihan). Jika dibandingkan pola umum dari klasifikasi tari Bali tidak ditemukan pola yang sama, karena masing-masing tari memiliki ciri khas yang berbeda tergantung dari pencipta tarian tersebut. Untuk gerakan tari terdapat unsur refleksi (pencerminan) pada agem kanan dan kiri tari Pendet, agem kanan dan kiri tari Puspanjali, ngayab kanan dan kiri tari Rejang Dewa, diagonal kanan dan kiri pada tari Rejang Dewa.

 

Kata kunci: Etnomatematika, tari Bali, basis bilangan, transformasi geometri.

 

 

Abstract

In the study, ethnomatematics of Balinese dance have been carried out in Balinese dance classifications. There are three classifications of Balinese dance, namely wali dance (sacred) , bebali dance (ceremony), and balih-balih dance (entertainment) . From those the three dance classifications, two classifications will be examined, namely the wali dance (sacred) and the balih-balihan dance (entertainment). Wali dance (sacred) are Rejang Dewa, Rejang Renteng, and Rejang Sari. In the balih-balihan dance (entertainment) which is studied is Puspanjali, Pendet, and Sekar Jagat. This research focused on movements from the elements of pemeson, pengawak, pengecet and pekaad. In Balinese dance, there is a mathematical element, namely the number base and geometry transformation that is implemented in the dance movement. After being examined, a common pattern was found in each of the dances and patterns specifically in the classification of Balinese dance (wali dance and balih-balih dance). Compared to the general pattern of Balinese dance classification, the same pattern is not found, because each dance has different characteristics depending on the creator of the dance. For the dance movement there is an element of reflection on the right and left agem of Pendet dance, agem right and left Puspanjali dance, ngayab right and left Rejang Dewa dance, diagonally right and left on Rejang Dewa dance.

 

 

Keywords: Ethnomatematics, Balinese dance, number basis, geometry transformation.


 


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.23887/jppm.v8i1.2842

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Google Scholar