PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEHADAP PENURUNAN MISKONSEPSI (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran Cahaya dan Alat Optik di SMP Negeri 2 Amlapura)

NI MADE SARI SUNIATI ., Prof. Dr I Wayan Sadia,M.Pd ., Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana .

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan multimedia interaktif dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (2) mendeskripsikan konsep-konsep pada materi cahaya dan optik yang bersifat resisten dalam pembelajaran, dan (3) menguji perbedaan proporsi penurunan miskonsepsi secara antara siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan multi media interaktif dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014 dengan populasi siswa kelas VIII yang berjumlah 243 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIC, dan VIIIE sebagai kelompok eksperimen, serta kelas VIIIA dan kelas VIIIG sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini dirancang dalam bentuk kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan The non-equivalent pretest posttest control group design.. Instrumen pengambilan data berupa tes diagnostik miskonsepsi. Teknik analisis data adalah uji proporsi dengan uji Z pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pengetahuan awal yang dimiliki kelompok eksperimen 87,9% masih memiliki miskonsepsi sedangkan pengetahuan awal yang dimiliki kelompok kontrol 88,0% masih memiliki miskonsepsi. Namun setelah mendapatkan proses pembelajaran, siswa kelompok eksperimen telah berhasil menurunkan miskonsepsinya sebesar 88,1%, sedangkan kelompok kontrol hanya berhasil menurunkan miskonsepsinya sebesar 50%. (2) konsep-konsep yang resisten menimbulkan miskonsepsi kaitannya dengan konsep cahaya dan alat optik diantaranya konsep rambatan cahaya pada suatu medium, proses melihat benda, sifat bayangan pada cermin datar, syarat minimal tinggi cermin datar untuk melihat seluruh tubuh, sifat bayangan pada cermin cembung, pembiasan cahaya pada benda bening, pembiasan pada lensa, menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa, menentukan sifat bayangan pada mata, pembesaran bayangan pada lup, dan sifat bayangan pada lup. (3) Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji z diperoleh nilai zhitung (1,804) lebih besar dari nilai ztabel (1,645) pada taraf signifikansi 5%, yang berarti proporsi penurunan miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan multimedia interaktif lebih besar daripada proporsi penurunan miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
Kata Kunci : Pembelajaran Konstektual, Multimedia Interaktif, Miskonsepsi, Cahaya dan Alat optik.

This study aims to (1) describe the profile of misconceptions students who follow the learning by contextual learning with an interactive multimedia and the students who follow the learning by conventional learning , (2) describe the concepts of light and optical instruments that are resistant to misconceptions, and (3) test the differences decline in the proportion of misconceptions among students who take contextual learning with interactive multimedia and students who take conventional learning. The study was conducted in SMP N 2 Amlapura in academic year 2013/2014 with a student population of class VIII a mounting 243 students. The sample of this study were students of VIIIC and VIIIE as the experimental class whereas class VIIIA and VIIIG as the control class. The study is designed in the form of a quasi-experimental research design using the non-equivalent pretest posttest control group design. Data collection instrument in the form of a diagnostic tests misconceptions. Techniques of data analysis was the proportion of trials with a Z test at significance level α = 0.05. The results showed that : (1) prior knowledge of experimental group 87.9 % were still had misconceptions while the control group was 88.0 % still had misconceptions . But after getting the learning process , students in experimental group have been successful in reducing their misconceptions by 88.1 % , while the control group only succes in reducing their misconceptions 50 %. (2) the concepts of light and optical instruments that are resistant to misconceptions such as the concept of the light propagation in a medium, the process of seeing objects, properties of the images formed by a plane mirror, high minimum requirements of the plane mirror to see the whole body, properties of the images formed by a convex mirror , refraction of light on clear objects, refraction on the lens, describes the process of forming the images on the lens, determine properties of the images on eye, the magnification of the image formed by a magnifying glass, and properties of the images formed by a magnifying glass. (3) From the results of hypothesis testing using z test zhitung values obtained (1.804) is greater than the value ztabel (1.645) at significance level of 5 % , which means the proportion of students who take the decline misconception contextual learning aided interactive multimedia greater than the proportion of misconception students who take conventional learning.
keyword : contextual learning , Interactive Multimedia , misconceptions , Light and optical instruments.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.23887/japi.v4i1.1019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal ini diterbitkan oleh :



Universitas Pendidikan Ganesha


Creative Commons License

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia indexed by:

 

 Crossref JPIJPI Undiksha OneSearch 


Creative Commons License

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.