STUDI EVALUATIF KESIAPAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMASI (SMF) SARASWATI 3 DENPASAR DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2009 – 2010

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kesiapan SMK Saraswati 3 Denpasar dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 69 orang terdiri dari guru dan pegawai di lingkungan SMK Saraswati 3 Denpasar, data dikumpulkan dengan instrumen yang telah divalidasi berupa kuisioner. Analisi ini menggunakan model CIPP (Contex Input Process Product) dari Stufflebeam.

Analisis data dilaksanakan secara deskriptif melalui analisa kwadran model Glickman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) SMK Saraswati 3 Denpasar siap dilihat dari segi latar dengan frekuensi positif sebesar 61% dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan; (2) SMK Saraswati 3 Denpasar siap dilihat dari segi masukan dengan frekuensi positif sebesar 67% dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan; (3) SMK Saraswati 3 Denpasar siap dilihat dari segi proses dengan frekuensi positif sebesar 84,21 % dalam mengimplementasikan penjaminan mutu pendidikan. Kendala – kendala yang dihadapi SMK Saraswati 3 Denpasar antara lain : (1) Pengetahuan atau pemahaman guru dan pegawai terhadap penjaminan mutu relatif kurang, (2) Keterbatasan untuk mendapatkan bahan obat-obatan untuk praktikum di Bali sehingga harus mencari keluar daerah terutama Jawa karena pabrik farmasi sebagian besar ada di Jawa, (3) Keterbatasan terhadap sarana ruang belajar sehingga jumlah siswa dalam satu kelas lebih dari 30 orang.

Oleh sebab itu maka perlu adanya sosialisasi terpadu tentang pemantapan bagi seluruh keluarga besar SMK Saraswati 3 Denpasar melalui peningkatan lokakarya tentang penjaminan mutu pendidikan dengan tujuan agar benar – benar siap mengimplementasikannya sehingga terjadi perbaikan mutu pendidikan secara terus menerus dengan pihak yang berkepentingan.

Kata Kunci : Kesiapan Sekolah Menengah Kejuruan, Mutu pendidikan.

Abstract

This research aimed at finding out how ready SMK Saraswati 3 Denpasar was in implementing education quality assurance. The number of respondents was 69 comprising of teachers and staff of SMK Saraswati 3 Denpasar. The data were collected through a validated instrument i.e., questionnaire, and were analysed by using CIPP (Context Input Process Product) model of Stufflebeam. The data analysis was conducted descriptively through quadrant analysis of Glickman model.

The result of this research showed that: (1) With regards to implementing education quality assurance, SMK Saraswati 3 Denpasar was ready, as could be seen from the background with 61% positive frequency; (2) With regards to the input of implementing education quality assurance, SMK Saraswati 3 Denpasar was also ready, as could be seen from the input with 67% positive frequency; (3) With regards to the process of implementing education quality assurance, SMK Saraswati 3 Denpasar was ready, as could be seen from the process with 84.21% positive frequency.

The problems which were faced by SMK Saraswati 3 Denpasar were as follows : (1) Lack of teachers’ and staff’s knowledge or comprehension of education quality assurance; (2) Limited access of getting drugs substance for practicum in Bali since most of pharmacy factories are in Java; (3) Classroom facilities are limited so that there were more than 30 students in a classroom.

Therefore, integrated socialization about consolidation for all families of SMK Saraswati 3 Denpasar is needed badly through increasing workshop about education quality assurance, and by so doing the program could be implemented more firmly and readily, and as a consequence, then, there will be continuous education quality improvement with whom it may concern.

Key words: a Vocational School readiness, education quality