PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA BALI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MENGWI

I GEDE NAMARUPAWAN

Abstract


ABSTRAK

I GEDE NAMARUPAWAN. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Bali Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Mengwi. Tesis. Singaraja: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2011.

 

Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I: Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. dan Pembimbing II: Prof. Dr. Made Yudana, M.Pd.

 

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif  Tipe Jigsaw, motivasi berprestasi, dan kemampuan berbicara dalam Bahasa Bali

 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ditinjau dari motivasi berprestasi terhadap kemampuan berbicara dalam Bahasa Bali. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Mengwi dengan menggunakan metode eksperimen posttest-only control group dengan faktorial 2x2. Dari populasi diambil 89 siswa sebagai sampel yang kemudian dimasukkan pada kelompok eksperimen dan kontrol  melalui teknik random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran konvensional. Motivasi berprestasi merupakan variabel moderator. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara dalam Bahasa Bali. Penelitian ini menggunakan dua instrumen pengumpulan data yaitu tes berbicara dalam Bahasa Bali beserta rubrik penilaiannya dan kuisioner motivasi berprestasi dalam belajar Bahasa Bali. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran koopertif tipe jigsaw memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan berbicara dengan harga Fhitung = 4,21 dan signifikan pada taraf 0.05. (2) terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan motivasi berprestasi dengan FAB = 6,23 , dengan harga signifikansi 0.05. (3) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripada model pembelajaran konvensional dengan thitung =  4,05 dengan harga signifikansi 0.05. (4) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, model pembelajaran konvensional  lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan thitung = 0.39 dengan harga signifikansi 0.05.

Implikasi dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan alternative dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam Bahasa Bali.

 

 

 

 

ABSTRACT

 

The effect of Model of Cooperative Learning of Jigsaw Type Upon Speaking Ability Viewed By Achievement Motivation of  The Ten Grade  Program Students of SMA Negeri 2 Mengwi.

 

This thesis had been corrected by the first supervisor: Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. and the second supervisor: Prof. Dr. Made Yudana, M.Pd.

 

Key Words: Model of cooperative learning of jigsaw type, achievement motivation, and student’ ability in Balinese speaking

 

 

The objective of the research was to investigate the effect of model learning  upon speaking ability viewed by achievement motivation. The research was conducted at SMA Negeri 2 Mengwi in an experiment with posttest-only control group design with factorial 2x2. The population was taken 89 as samples which are assigned into two groups, i.e. experimental group and control group which was selected simple random sampling technique. The independent variables in this research were model of cooperative learning of jigsaw type and model of conventional learning. The student’s achievement motivation acted as the moderator variable, while Balinese speaking ability acted as the dependent variable. The research used two data-collection i.e. two instruments i.e. the speaking test in Balinese with analysis evaluation rubric and questioner of achievement motivation in studying Balinese. The data obtained were analyzed by a two-ways ANAVA.

The research revealed that: 1) There was a significant differences to the student who followed model of cooperative learning of jigsaw type and those who followed model of conventional learning with F = 4,21 and it’s significant in 0.05 level. 2) there was significant different in interaction between model of teaching and achievement motivation with FAB =  6,23 and was significant in 0.05  level, 3) by viewed the high achievement motivation, there was significant differences in speaking ability of the students who followed model of and those who followed model of cooperative learning of jigsaw type and those followed model of conventional learning, with ttest= 4,05; model of conventional learning, and 4) by low achievement motivation, there was significant differences in debating ability of the students who followed model of cooperative learning and those followed model of conventional learning, with ttest= 0,39; significant 0.05 level.

The implication of this study is the use of   model of cooperative learning of Jigsaw type  is an alternative to improve result of students ‘speaking ability  in studying Balinese.




DOI: https://doi.org/10.23887/japi.v2i1.96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal ini diterbitkan oleh :



Universitas Pendidikan Ganesha


Creative Commons License

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia indexed by:

 

 Crossref JPIJPI Undiksha OneSearch 


Creative Commons License

Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.