PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN KEMAMPUAN SPATIAL SENSE (KSS) DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran kemampuan spatial sense (kss) serta kemampuan berpikir kritis siswa pada materi bangun ruang siswa kelas V SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Tetapi proses penelitian berhenti hanya sapai tahap develop, karena terjadinya pandemik di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah uji validitas isi (content) untuk instrumen kemampuan spatial sense dan instrumen kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan perhitungan Content Validity Ratio (CVR) dan uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis melibatkan 2 orang dosen ahli dan 3 orang rekan guru kelas V yang berperan sebagai validator instrumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen kemampuan spatial sense dengan bentuk tes uraian yang pada awalnya terdiri dari 18 butir mendapatkan hasil 15 butir soal dinyatakan valid dan reliabilitas dengan nilai = 0,76. Sedangkan hasil instrumen kemampuan berpikir kritis dengan bentuk tes uraian yang pada awalnya terdiri dari 18 butir mendapatkan hasil 14 butir soal dinyatakan valid dan reliabilitas dengan nilai =0,80.
Kata kunci: Instrumen; Kemampuan Berpikir Kritis; Spatial Sense
Abstract
This study aimed to determine the validity and realibility of students’ spatial sense skills and critical thinking skills instruments on 3D-shapes of the fifth grade students. This research used research and development. The development model used was the 4-D development model by Thiagarajan which consisted of four stages namely define, design, develop and disseminate. But the research process stopped at the develop stage, because of the pandemic in Indonesia. The analysis used was content validity test for the students’ spatial sense ability instruments while the instrument of critical thinking skill used the Content Validity Ratio (CVR) and reliability test by used the Alpha Cronbach formula. The analysis involved 2 expert lecturers and 3 teachers of the fifth grade students as instrument validators. The results shows that spatial sense ability instrument in the form of essay which initially consisted of 18 items got the results of 15 items are valid and the reliability test value = 0,77. Instrument of critical thinking skill in the form of essay which initially consisted of 18 items got the results of 14 items are valid and the reliability test value =0,80.
Keywords: Instruments; Critical Thinking Skills; Spatial Sense
Full Text:
PDFReferences
Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asrul, Ananda, Rusydi. etc. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Bennie, K. dan Smit, S. (2005). “Spatial Sense”: Translating Curriculum Inovation Into Classroom Practice. [Online]. Tersedia: (http://academic.sun.ac.za/mathed/malati/Files/Geometry992.pdf)
Cahyono, Budi. (2017). “Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis Dalam Memecahkan Masalah Ditinjau Perbedaan Gender”. AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Vol. 8. 1. 1 – 15.
Clements, D.H & Batitista. 1992. Geometry and Spatial Reasioning. Dalam D.A.Grows, (ed.) Handbook of Research on Teaching and Learning Matematics. (pp. 420-464). Newyork: MacMillan Publisher Company.
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Ennis, R.H. 2015. The Nature of Critical Thinking: Outlines of General Critical
Thinking Dispositions and Abilities. A paper presented at the Biennial meeting of the Philosophy of Science Association November, 2015.
Furiwati, R. D. (2016). “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial Dan Representasi Matematis Kelas V Pada Materi Bangun Ruang”. Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Johnson, E.B. (2007). Contextual Teaching and Learning ( Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna). Mizan Learning Center (MLC). Bandung.
Kusumastuti, Y. N. (2019). “Proses Representasi Spasial Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Geometri Ditinjau Dari Kemampuan Matematik”. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology, (28), 563-575.
Lestari, Seni, Nyoman Dantes, Sariaya. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Di Gugus I Kecamatan Buleleng. Jurnal Pendasi, Vol.2(1), 1-12
Litbang Kemendikbud. 2015. Survei Internasional TIMSS (http://litbang.kemendikbud.go.id/index.php/survei-internasionaltimss/tentang-timss).
Maulana (2006). Konsep Dasar Matematika untuk Pendidikan Guru Dasar. Bandung:
Mayadiana, Dina Suwarma. 2009. Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.
National Academy of Science (2006). Learning to Think Spatially. Washington DC: The National Academics Press.
Nemeth, B. 2007. “Measurement of the Development of Spatial Ability by Mental Cutting Test” dalam Annales Mathematicae et Informaticae, (34): 123-128.
NCTM. (2000). Using the NCTM 2000 Principles and Standards with The Learning from Assessment materials. [Online]. Tersedia:
http://www.wested.org/lfa/NCTM2000.PDF[25 Nopember 2016].
Parwata, I. W. (2019). “Pengaruh Model Pembelajaran NHT Terhadap Hasil Belajar Geometri Ditinjau Dari Kemampuan Spasial Siswa SD”. Journal Of Educational Research and Review. 2. III. 1 - 11.
Puspendik Kemendikbud. (2015). Hasil TIMSS 2015. [Online].
Tersedia:http://puspendik.kemendikbud.go.id/seminar/upoad/RahmawatiSeminar%20Hasil%20TIMSS%202015.pdf[27 Maret 2017]
Putri, H. E. (2017). Pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA), Kemampuankemampuan Matematis dan Rancangan Pembelajarannya. Subang: Royyan Press.
--------, H. E. (2015). Pengaruh Pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis, Spatial Sense, dan Self-Efficacy Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Puskur. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Balitbang
Sari, D. W. (2018). “Pengembangan Instrumen Tes Uraian Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas V Sd”. Masters Thesis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Siregar, B. H. (2018). “Peningkatan Kemampuan Spasial Melalui Penerapan Teori Van Hiele Terintegrasi Dengan Multimedia Dengan Mempertimbangkan Gaya Belajar Siswa”. Jurnal, FMIPA, Universitas Negeri Medan.
Septiawan, D. (2019). “Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Multiple Intelligence Pada Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar”. Tesis. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Shodiq, L. J. (2016). “Pengembangan Paket Soal Berdasarkan TIMSS 2015 Mathematics Framework Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII”. Tesis. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Thiangarajan S., Semmel D., & Semmel M. I. 1974. Intructional development for training tea-
chers of exceptional children: A Sourcebook. Central for Innovation on Teaching the Handicaped Minnesot
DOI: https://doi.org/10.23887/jpepi.v10i1.3511
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal_ep : Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan indexed by:
Jurnal_ep : Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.