KEUNIKAN DIKSI YANG DIGUNAKAN PADA NAMA-NAMA MAKANAN TRADISIONAL DAN MODERN

Ika Oktavianingsih

Abstract


Makalah ini mendeskripsikan tentang (1) kebudayaan kota Semarang dan keunikannya, 2) bentuk  nama-nama makanan unik di kota Semarang, (3) diksi yang digunakan pada nama- nama makanan unik , (3) makna yang terkandung yang ada pada nama-nama makanan unik, 4) alasan dan tujuan penjual yang digunakan pada nama makanan unik. Seluruh data disajikan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah  pada saat ini masyarakat heboh dengan adanya nama makanan unik yang berada di kota Semarang. Adapun cara promosi melalui pamvlet, membuka tempat makanan dengan gambar atau poster yang menarik perhatian pengunjung, mempromosikannya lewat sosial media (Fb, Instagram, twitter) dengan diberikan unggahan gambar, dan tulisan agar produk makanan yang mereka jual akan diketahui dan dicari tahu oleh masyakat. Proses pemberian nama-nama makanan unik berdasarkan ciri dan asal usul makanan. Upaya ini merupakan proses transformasi kebudayaan dalam bidang makanan yang didukung adanya kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi.

Kata kunci : Kota Semarang, Makna Nama Makanan, Masyarakat, Nama-Nama Makanan Unik, Penjual


Full Text:

PDF

References


Bessiere, J. (1998). Local Development and Heritage: Tradisional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas. Sociologia Ruralis, 38, 21-34.

Blog Pendidikan Indonesia 2011. “http:/www.sarjanaku.com/2011/11/09/metodologi penelitian.html” di akses tanggal 2 September 2013

Budiman, Amien. Semarang Riwayatmoe Doeloe. Semarang : Djambatan

Chaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Pt Rineka Cipta

Dewa Putu Wijana. Muhammad Rahmadi. 2006. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Putaka Pelajar

Guerrero, L., Claret, A., Verbeke, W., Enderli, G., Biemans, S.Z., Vanhonacker, F., Issnanchou, S., Sajdakowska, M., Granli, B.s., Scalvedi, L., Contel, M., Hersleth, M. (2010). Perception of tradisional food products in Six European Regions Using Free Word Association. Food Quality and Preference, 21,225-233.

Isniah, Beta Aris dkk,. 2008. Inventaris Makanan Khas Semarang dan Pengembangannya untuk Wisata Kuliner. Semarang: Fakultas Satra Undip

Muhammad, Djawahir. 1995. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang: Aktor Studio

Pheni Cahya Kartika, Insani Wahyu Mubaro. (2017). Istilah Asing Produk Bahasa Suroboyonan Sebagai Bahan Pembelajaran Kearifan Lokal Kota Surabaya (Kajian Sosiolingistik). Diunduh dari jurnal unmuhjember.ac.id pada 1 Februari2017 pukul 20.00 WIB. Association between Traditional Food Consumtion and Motives for Foo Choice in Six European Contries. Appetite Journal, 53, 1001-108.

Pienak, Z., Verbeke, W., Vanhonacker, F., Guerrero, L., & Hersleth, M (2009)

Rochmawati, Novia dkk. 2015. Penelusuran Jejak Makanan Khas Semarang Sebagai Aset Inventarisasi dan Promosi Wisata Kuliner Jawa Tengah. Diunduh dari ejournal.undip.ac.id pada 7 November 2017

Satriyo L, Adhimas. 2009. Nama-nama Usaha Dagang Makanan dan Minuman di Jalan Selokan Mataram Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Sempati, Galuh Putri Hardikna, Badraningsih L. 2017. Persepsi dan Perilaku Remaja terhadap Makanan Tradisional dan Makanan Modern. Jurnal Tidak Terbit. Tersedia Pada: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/boga/article/download/8291/7886.

Solihatin, Anis. 2008. Pemilihan Kode pada Masyarakat Keturunan Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan (Kajian Sosioliungistik). Di unduh dari tesis eprints.undip.ac.id tahun 2008

Sumarsono. 2009. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tio, Jongkie. Kota Semarang dalam Kenangan

Tyas, Agnes Siwi Purwaning. 2017. Identifikasi Kuliner Lokal Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pariwisata Terapan, No. 1, Vol. 1, Hal. 1-14. Tersedia Pada: https://jurnal.ugm.ac.id/jpt/article/view/24970.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.