REPRESENTASI PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA GURU DAN SISWA DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DI SMP NASIONAL DENPASAR

Ni Komang Sri Wahyuni

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) representasi pelaksanaan prinsip kesantunan berbahasa guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar SMP Nasional  Denpasar, (2) representasi penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar SMP Nasional  Denpasar, (3) dampak pelaksanaan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa terhadap atmosfer kelas dalam interaksi belajar mengajar SMP Nasional  Denpasar, (4)  dampak penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa terhadap atmosfer kelas dalam interaksi belajar mengajar SMP Nasional  Denpasar.

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ialah guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional  Denpasar. Objek dalam penelitian ini ialah prinsip kesantunan berbahasa yang dituturkan  oleh guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional Denpasar.  Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dengan teknik rekaman dan metode wawancara dengan teknik  pencatatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) representasi pelaksanaan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional Denpasar ditemukan sebanyak  115yang  dan paling menonjol ialah prinsip kesantunan yang tercermin dalam maksim penghargaan pada tuturan guru. Ini menunjukkan bahwa guru sudah mampu bersikap santun dalam memberikan penghargaan atau pujian kepada siswanya. (2) representasi penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional Denpasar ditemukan sebanyak 135 data dan yang paling menonjol tercermin dalam maksim kedermawanan pada tuturan guru. Hal ini menunjukkan bahwa belum mampu memaksimalkan keuntungan bagi orang lain dan lebih mementingkan keuntungan dirinya sendiri. (3) dampak pelaksanaan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa terhadap atmosfer kelas dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional adalah terciptanya keantusiasan siswa dalam belajar, kenyamanan guru dalam menyampaikan materi, kelas menjadi kondusif dan tidak gaduh, memancing keaktifan dan motivasi belajar siswa. (4)  dampak penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa pada guru dan siswa terhadap atmosfer kelas dalam interaksi belajar mengajar di SMP Nasional adalah guru malas menyampaikan materi, kurangnya keantusiasan siswa dalam belajar, kelas menjadi kurang kondusif, munculnya rasa sakit hati/ dendam, dan motivasi belajar siswa berkurang.

 

Kata kunci: Interaksi Belajar Mengajar; Prinsip Kesantunan Berbahasa


Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Baryadi, I Praptomo. 2012. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Gusriani, Nuri. 2012. “Kesantunan Berbahasa Guru Bahasa Indonesia Dalam Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 2 Lintau Buo”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.1 Padang: Universitas Negeri Padang.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Montolalu, D.E. 2013. “Kesantunan Verbal dan Nonverbal Pada Tuturan Imperatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Pangudi Luhur Ambarawa Jawa Tengah”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.2 Singaraja: Undiksha.

Payuyasa, I Nyoman. 2014. “Pelaksanaan Prinsip Kerja Sama Pada Tindak Tutur Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas XI SMA Negeri 1 Blahbatuh”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.3 Singaraja: Undiksha.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Singaraja: Graha Ilmu.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Saputra, I Wayan Gede Mega. 2014. “Kesantunan Imperatif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No 1. Singaraja: Undiksha.

Simpen, I Wayan. 2011. Fungsi Bahasa dan Kekerasan Verbal dalam Masyarakat. Orasi Ilmiah Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Singaraja: Graha Ilmu.

Suastika, I Gusti Putu. 2015. “Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa Pada Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 1 Gerokgak”. Singaraja: Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.

Sumarsono. 2010. Pragmatik. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijayanti, Sri Hapsari dkk. 2013. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.